Beranda | Artikel
Berhukum dengan Apa Yang Diturunkan Allah Subhanahu wa Taala
Senin, 21 November 2022

Bersama Pemateri :
Ustadz Yazid Abdul Qadir Jawas

Berhukum dengan Apa Yang Diturunkan Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Syarah Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Yazid bin ‘Abdul Qadir Jawas pada Sabtu, 4 Rajab 1443 H / 05 Februari 2022 M.

Berhukum dengan Apa Yang Diturunkan Allah Subhanahu wa Ta’ala

Ahlus Sunnah adalah orang yang sangat mendambakan terlaksananya hukum Islam, sebagaimana dilaksanakan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan Khulafa-ur Rasyidin Radhiyallahu anhum. Prinsip Ahlus Sunnah tentang penegakan syari’at Islam di muka bumi dan berhukum dengan apa yang diturunkan Allah sebagai berikut:

1. Berhukum dengan apa yang diturunkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala (dengan pemahaman yang luas) adalah kewajiban ummat Islam, baik secara individu atau pun kelompok, baik ia seorang penguasa maupun rakyat jelata. Karena setiap mereka adalah pemimpin, dan bertanggung jawab atas apa yang mereka pimpin. Adapun pelaksanaan hak-hak Syar’i (yang berkaitan dengan had, qishas, dera dan lainnya) yang berhak melaksanakannya adalah Ulil Amri (pemerintah).

2. Berhukum dengan apa yang diturunkan Allah Subhanahu wa Ta’ala meliputi segala hal dengan sempurna. Termasuk di dalamnya masalah-masalah ummat secara keseluruhan; dalam bidang ‘aqidah, dakwah, pendidikan, moral, ekonomi, politik, hubungan sosial, dan sebagainya.

3. Meninggalkan pelaksanaan hukum Allah ‘Azza wa Jalla adalah fitnah yang besar, penyebab datangnya cobaan (bencana), perpecahan, kehinaan dan kerendahan yang menimpa seluruh ummat ini secara bersama-sama maupun sendirian. Oleh karena itu tidak boleh menganggap remeh, sepele tentang masalah ini.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ أَقْبَلَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا مَعْشَرَ الْمُهَاجِرِينَ خَمْسٌ إِذَا ابْتُلِيتُمْ بِهِنَّ وَأَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ تُدْرِكُوهُنَّ لَمْ تَظْهَرْ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا إِلَّا فَشَا فِيهِمْ الطَّاعُونُ وَالْأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِي أَسْلَافِهِمْ الَّذِينَ مَضَوْا وَلَمْ يَنْقُصُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ إِلَّا أُخِذُوا بِالسِّنِينَ وَشِدَّةِ الْمَئُونَةِ وَجَوْرِ السُّلْطَانِ عَلَيْهِمْ وَلَمْ يَمْنَعُوا زَكَاةَ أَمْوَالِهِمْ إِلَّا مُنِعُوا الْقَطْرَ مِنْ السَّمَاءِ وَلَوْلَا الْبَهَائِمُ لَمْ يُمْطَرُوا وَلَمْ يَنْقُضُوا عَهْدَ اللَّهِ وَعَهْدَ رَسُولِهِ إِلَّا سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ غَيْرِهِمْ فَأَخَذُوا بَعْضَ مَا فِي أَيْدِيهِمْ وَمَا لَمْ تَحْكُمْ أَئِمَّتُهُمْ بِكِتَابِ اللَّهِ وَيَتَخَيَّرُوا مِمَّا أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَّا جَعَلَ اللَّهُ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ

Dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘Anhuma ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menghadap kepada kami lalu beliau bersabda: ‘Wahai sekalian kaum Muhajirin, ada lima hal yang jika kalian terjatuh kedalamnya, dan aku berlindung kepada Allah semoga kalian tidak menjumpainya;

  1. Tidaklah dilakukan perbuatan zina di suatu kaum, sehingga dilakukan secara terang-terangan kecuali akan tersebar di tengah-tengah mereka tha’un (wabah) dan penyakit-penyakit yang tidak pernah menjangkiti generasi-generasi sebelumnya.
  2. Tidaklah mereka mengurangi takaran dan timbangan kecuali mereka akan ditimpa dengan paceklik (susahnya penghidupan) dan akan ditimpa kedzaliman penguasa atas mereka.
  3. Tidaklah mereka menahan zakat (tidak membayarnya) kecuali hujan dari langit akan ditahan dari mereka, dan sekiranya bukan karena hewan-hewan niscaya manusia tidak akan diberikan hujan.
  4. Tidaklah mereka melanggar perjanjian mereka dengan Allah dan RasulNya, kecuali Allah akan menjadikan musuh mereka dari kalangan selain mereka (yaitu orang-orang kafir) berkuasa atas mereka, lalu musuh tersebut mengambil sebagian apa yang mereka miliki.
  5.  Dan selama pemimpin-pemimpin mereka tidak berhukum dengan Kitabullah (Al-Qur’an dan Sunnah) dan mengambil yang terbaik dari apa yang diturunkan oleh Allah dari syariat Islam, melainkan Allah akan menjadikan permusuhan di antara mereka.`” (HR. Ibnu Majah dan Hakim, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

Poin nomor 5 ini yang menjadi syahid. Artinya kaum muslimin terus-menerus bermusuhan dan berkelahi di antara mereka.

Hadits lain:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِي اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «خَمْسٌ بِخَمْسٍ» قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ وَمَا خَمْسٌ بِخَمْسٍ؟ قَالَ: «مَا نَقَضَ قَوْمٌ الْعَهْدَ إِلَّا سُلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوُّهُمْ، وَمَا حَكَمُوا بِغَيْرِ مَا أَنْزَلَ اللهُ إِلَّا فَشَا فِيهِمُ الْفَقْرُ، وَلَا ظَهَرَتْ فِيهِمُ الْفَاحِشَةُ إِلَّا فَشَا فِيهِمُ الْمَوْتُ، وَلَا طفَّفُوا الْمِكْيَالَ إِلَّا مُنِعُوا النَّبَاتَ وَأُخِذُوا بِالسِّنِينَ، وَلَا مَنَعُوا الزَّكَاةَ إِلَّا حُبِسَ عَنْهُمُ الْقَطْرُ» المعجم الكبير للطبراني

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhama, beliau berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: ‘Lima (perkara yang akan dibalas) dengan lima (musibah). Mereka bertanya: Apa yang dimaksud ‘Lima dengan Lima’ Ya Rasulullah?
Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

  1. Tidaklah suatu kaum menentang perjanjian kecuali musuh mereka akan berkuasa atas kaum muslimin.
  2. Tidaklah suatu kaum yang pemerintahnya berhukum dengan selain apa yang Allah turunkan, melainkan Allah akan menimpakan kepada mereka kefaqiran.
  3. Tidaklah perbuatan keji (perzinahan) telah merajalela, maka Allah akan turunkan banyaknya kematian.
  4. Tidaklah mereka telah melakukan kecurangan dalam takaran dan timbangan, kecuali Allah akan cegah tumbuhnya tanaman dan Allah akan timpakan kepada mereka paceklik.
  5. Dan tidaklah suatu kaum menolak membayar zakat (yang wajib) kecuali pada mereka Allah akan timpakan musibah berupa tidak turunnya hujan. (Hadits Hasan diriwayatkan oleh Ath-Thabrani, dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani)

Yang menjadi syahid di sini adalah nomor 2. Kalau pemerintah tidak berhukum dengan apa yang Allah turunkan, maka yang terbanyak adalah kefaqiran di tengah-tengah kaum muslimin. Ini adalah ancaman dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang harus kita renungi dan berhati-hati. Karena perbuatan dosa ini sudah banyak dilakukan oleh kaum muslimin. Maka bukan mustahil Allah turunkan adzab. Jangan sekali-kali merasa aman dari adzab Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download Mp3 Kajian Berhukum dengan Apa Yang Diturunkan Allah Subhanahu wa Ta’ala


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/52417-berhukum-dengan-apa-yang-diturunkan-allah-subhanahu-wa-taala/